Konsultan Ahli Tani, Bibit, Pupuk & Prasarana Pertanian

Tanaman Perkebunan

Budidaya Kurma Di Indonesia

 

Kebun Kurma di Pasuruan – Jawa Timur

Iklim
Kurma tumbuh di daerah subtropis dan gersang. Suhu tumbuh optimal adalah 32 ° C. Suhu di bawah 7 ° C atau di atas 45 ° C akan menghambat proses pertumbuhan tanaman. Pembuahan hanya akan terjadi jika suhu di atas 13 ° C,  Hasil yang menguntungkan hanya mungkin terjadi jika periode panasnya panjang dengan suhu sekitar 32 ° C. Hujan selama musim panen bisa menurunkan (merusak) hasil panen dari sebagian besar varietas kurma.

Tanah
Kurma bisa tumbuh di berbagai jenis tanah: ringan, sedang dan berat, tetapi membutuhkan drainase dan penetrasi udara ke dalam tanah yang baik. Kurma tahan terhadap tanah basa (alkalis). Irigasi dengan air garam akan menurunkan potensi pertumbuhan vegetatif dan mengurangi hasil dan kualitas.

Baca Juga: 6 Manfaat Makan Buah Kurma Secara Rutin

Varietas
Ada sekitar 1500 varietas Kurma. Di Irak ada sekitar 630 varietas, tetapi varietas utama adalah Zahdi, yang meliputi sekitar 43% dari total hasil. Varietas lokal lainnya adalah Halawi dan Khadrawi. Varietas utama di Afrika Utara adalah Deglet, sementara di California adalah Deglet Noor dan Zahdi. Varietas Medjoul dianggap mempunyai kualitas unggul di kedua wilayah tsb dan tempat lain.

Perbanyakan Tanaman
Tanaman dapat diperbanyak dengan biji, tapi ini tidak praktis karena pohon dari biji akan mulai berproduksi pada umur 6-10 tahun. Selain itu, 50% dari pohon-pohon dari biji adalah jantan  yang tidak produktif. Perbanyakan yang mudah dilakukan dan bisa diterima adalah menggunakan anakan (off shoot), yang tumbuh pada pangkal pohon betina dewasa. Mereka akan mempunyai genetic yang sama dengan pohon induknya. Satu pohon kurma muda dapat menghasilkan 3 batang anakan (Barhee) sampai dengan 30 anakan (Medjoul). Anakan selalu ditanam dengan akarnya. Cara lain untuk perbanyakan tanaman adalah dengan kultur jaringan, tapi teknik ini memerlukan technologi yang lebih baik.

Bibit Kurma dari Teknik Kultur Jaringan

Pembibitan/Nursery
Anakan kurma harus dipelihara di pembibitan sampai akarnya berkembang dengan bagus. Hal ini dilakukan setelah anakan dipisahkan dari pohon induknya. Dengan pesemain seperti ini kita bisa menanam anakan sepanjang tahun meskipun biasanya penanaman dilakukan di bulan April-Mei.

Jarak Tanam
Saat ini sebagian besar varietas ditanam dengan populasi 120 pohon per hektar. Di perkebunan dengan pohon-pohon rendah atau varietas dengan pelepah (Kanopy) yang kecil, populasinya sekitar 200 pohon per hektar.

Baca Juga: Kurma Tanaman Istimewa dan Sumber Pangan Masa Depan

Irigasi
Kurma membutuhkan air dalam jumlah yang banyak. Bentuk tajuk juga mempengaruhi tingkat penguapan. Kurma tidak menutup stomata di bawah kondisi iklim yang ekstrim, selama air di dalam tanah konduktivitasnya tinggi. Daerah tertentu dilakukan pengairan dua kali sehari. Di banyak negara, ada praktek yang umum dilakukan yaitu menutup tandan buah dengan kantong kertas untuk melindungi buah dari faktor yang merugikan (hujan, debu) dan dari hewan pengerat.  Kurma tumbuh di iklim panas dengan radiasi tinggi sehingga laju penguapan juga akan tinggi. Berikut ini adalah kebutuhan air tahunan tanaman Kurma di beberapa negara :
Selama bulan-bulan Panas (Juli – September) konsumsi air per hektarnya akan tinggi. Di Tunisia misalnya dibutuhkan air sekitar 7.200 m3 / ha selama musim panas, dibandingkan dengan 4.400 m3 / ha selama bulan Desember-Februari.

Stres air – Tahap penting untuk tumbuhnya tunas baru dari bibit yang ditanam adalah selama enam minggu pertama setelah tanam. Tanaman dijaga jangan sampai kekurangan air atau kekeringan.  Tahap kritis untuk pohon dewasa adalah selama perkembangan buah – Mulai inisiasi pembentukan buah sampai buah mencapai ukuran penuh (masak).

Defisit irigasi – Kebanyakan perkebunan kurma terletak di sekitar oasis, di sekitar danau atau di sepanjang pantai yang permukaan airnya tinggi. Di daerah seperti, air yang cukup tersedia sepanjang tahun sehingga management kekurangan air tidak diperlukan.

Sistem Irigasi Tetes
Kebanyakan perkebunan kurma tradisional masih diairi dengan sistem leb atau alur sistem. Di perkebunan yang modern sistem irigasi tetes menjadi pilihan karena efisiensi irigasi tinggi, bisa dilakukan juga pemupukan (fertigasi), mudah dioperasikan, cocok digunakan dengan otomatisasi, mengairi hanya pohon-pohon, mencegah gulma, biaya sistem yang lebih rendah, dan kinerja ekonomi yang lebih baik.

Aplikasi pemupukan
Pemupukan Kurma di California dilakukan berdasarkan dengan ukuran dan usia pohon dengan rasio N : P : K : Ca adalah 2 : 1 : 3 : 1. Berikut ini adalah jumlah nitrogen yang diberikan sesuai dengan rasio di atas:

  1. Pohon muda, hingga 18 bulan : 0,3 kg N / pohon / tahun
  2. Pohon kecil : 0,5-1,0 kg N / pohon / tahun
  3. Pohon berukuran sedang : 1,5-2,0 kg N / pohon / tahun
  4. Pohon besar : 2,5 – 3,5 kg N / pohon / tahun

Diperlukan pengujian kekurangan unsur mikro S, Cu, Fe, Mg, Mn dan bila diperlukan bisa diberikan dengan cara penyemprotan melalui daun. Di Irak adalah kebiasaan untuk menambahkan 20 kg pupuk organik per pohon per tahun. Konsumsi pupuk tahunan untuk pohon buah bantalan.

Perawatan Tanaman
Setahun sekali biasanya pohon dipangkas. Di beberapa daerah pohon dipangkas setelah panen sementara di tempat lain pohon dipangkas di musim semi (sebelum Tandan dibungkus) dengan karung/kantong. Penjarangan buah dilakukan pada setelah inisiasi pembentukan buah (Pentil) pada Mei untuk memperkirakan jumlah buah yang akan dipanen. Tujuannya adalah memperoleh buah berukuran besar, berkualitas tinggi dan seragam.  Buah yang terlalu banyak bisa menyebabkan beban yang terlalu berat sehingga kualitasnya rendah disisi lain juga dapat menyebabkan penurunan yield.

Baca Juga: Membangun Kebun Berbasis Al Quran 

Musim Tanam
Kurma tumbuh sepanjang tahun dengan pertumbuhan sangat cepat selama bulan April – November, tetapi pertumbuhannya sangat lambat selama musim dingin. Pola pertumbuhan ini berbeda-beda antar varietas satu dengan yang lainnya. Perkembangan akar terjadi terutama selama bulan-bulan panas. Bunga mulai mekar pada awal musim semi (Februari) dan terus berlanjut sampai akhir musim semi (Mei). Pemekaran bunga dipengaruhi oleh kondisi iklim dan usia pohon. Perkembangan buah terus berlanjut sampai 6-8 bulan, tergantung pada varietas dan kondisi iklim.

Panen
Panen biasanya dilakukan dengan memotong tandan sekaligus, kecualai pada varietas Medjoul yang dipanen secara individual karena kualitas yang tinggi. Di perkebunan modern, pemanenan dilakukan menggunakan platform hidrolik yang ketinggian pisaunya bisa diatur sesuai dengan ketinggian Tandan di pohon.

Hasil/Yield
Pohon kurma mulai belajar berbuah pada tahun keempat, tetapi secara komersial pertama dicapai pada usia 5 – 6 tahun dengan yield 8 – 10 kg / pohon. Pada usia 13 tahun, yieldnya akan menjadi 60 – 80 kg / pohon. Pada Perkebunan yang menggunakan varietas unggul dan populasi lebih padat yield bisa mencapai 100 – 150 kg / pohon atau 11 – 17 ton / ha. Rata-rata yield kurma adalah adalah 5 ton / ha. Kurma terus produktif dengan yield tinggi sampai umur 60-80 tahun.

Disadur dan disarikan dari berbagai sumber

====

Related:

Budidaya Kurma, Budidaya Kurma di Indonesia, Kebun Kurma di Jawa Timur, Kebun Kurma di Pasuruan, Kebun Kurma di Indonesia, Bibit Kultur Jaringan, Bibit Kurma dari anakan, Bibit dari Biji, Pengairan Kurma, Panen Kurma

2 Comments

  1. Hi blogger, i’ve been reading your page for some time and I really like coming back
    here. I can see that you probably don’t make money on your website.
    I know one simple method of earning money, I think you will like it.
    Search google for: dracko’s tricks

Leave a Reply to Cancel reply

error: Content is protected !!