Deskripsi 7 Varietas Unggul Tembakau Rajangan dan Krosok di Jawa Timur yang tersebar di Madura, Bojonegoro dan Jember.
Deskripsi 7 Varietas Unggul Tembakau Rajangan dan Krosok di Jawa Timur yang tersebar di Madura, Bojonegoro dan Jember. Ketujuh Varietas tersebut adalah varietas unggulan di masing-masing daerah pengembangan di Jawa Timur yaitu Daerah Madura, Daerah Bojonegoro dan Daerah Jember.
Seperti kita ketahui bahwa Propinsi Jawa Timur adalah daerah penghasil tembakau terbesar di Indonesia, selain Propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Propinsi Jawa Timur juga menghasilkan banyak jenis tembakau yaitu Tembakau Virginia FC, Tembakau Rajangan, Tembakau Burley dan Tembakau NO untuk bahan Cerutu. Pusat-pusat penanaman tembakau di Jawa Timur tersebar mulai dari daerah Madura, Kabupaten Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Lumajang, Situbondo, Probolinggo, Jombang, Bojonegoro dan Ngawi. Tiap-tiap daerah menghasilkan jenis tembakau dengan ciri khasnya masing-masing.
Dalam artikel kali ini, kita akan mempelajari deskripsi dari 7 varietas unggul tembakau yang terkenal di tiga daerah yaitu Deskripsi Varietas prancak dari Madura (4 varietas), Deskripsi Varietas Bojonegoro 1 dari Kabupaten Bojonegoro (1 varietas) dan Deskripsi varietas tembakau Kasturi dari Jember (2 varietas). Deskripsi 7 Varietas Unggul Tembakau Rajangan dan Krosok di Jawa Timur adalah sebagai berikut:
Tembakau Madura
Madura merupakan salah satu pusat penghasil tembakau rajangan di Jawa Timur. Areal penanaman tembakau Madura tersebar di kabupaten Pamekasan, Sumenep dan Sampang. Pada puncak penanamannya, Luas areal tembakau Madura di tiga Kabupaten tersebut bisa menyentuh angka 40.000 Ha. Luas areal penanaman tembakau di Madura tahun 2017 ini diperkirakan bisa mencapai 32.000 Ha dengan volume produksi sampai 20.000 ton rajangan kering.
Tembakau Madura terkenal dengan aromanya yang harum dan rasanya yang gurih. Perpaduan antara aroma dan rasa ini membuat tembakau Madura mempunyai peranan yang sangat penting bagi industry rokok kretek. Hampir semua pabrik rokok kretek menggunakan tembakau Madura dalam komposisi blend mereka. Tembakau madura mempunyai dua peran yang menonjol yaitu peran dalam racikan sigaret kretek dan peran dalam perekonomian daerah, baik mikro (rumah tangga) maupun makro (wilayah). Tembakau madura bermutu spesifik yang sangat dibutuhkan oleh industri sigaret kretek sebagai bahan baku utama Sehubungan dengan peramunya sebagai pembentuk dan penentu aroma rokok kretek semua pabrik rokok kretek dalam racikannya membutuhkan tembakau madura. Komposisi penggunaan tembakau Madura pada tiap batang rokok kretek berkisar antara l4-22% (Gappri, 1994).
Ada banyak sekali varietas tembakau Madura yang ditanam oleh petani. Beberapa varietas utama dan terkenal adalah varietas Prancak, Jepon Raja, Jepon Kenek, Jepon Kabu-kabu dan Jepon Bojo. Varietas Prancak sangat disukai petani karena umurnya yang pendek, aromanya kuat dan hasilya tinggi. Pemerintah sendiri sudah merilis 3 Varietas prancak yaitu Varietas Prancak 95, Varietas Prancak N1 dan Varietas Prancak N2. Deskripsi Varietas prancak selengkapnya bisa dilihat di bawah ini:
Deskripsi Varietas prancak di Madura – Pembibitan
Deskripsi Varietas prancak di Madura – Pertumbuhan Cepat
Deskripsi Varietas prancak di Madura – Persiapan Topping
Deskripsi Varietas prancak di Madura – Siap Topping
Varietas Prancak 95 diperoleh dari hasil seleksi varietas lokal yang berasal dari Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep. Varietas Prancak-95 dilepas oleh Menteri Pertanian pada tahun 1997 dengan SK nomor 731/Kpts/TP.240/7/97.
Sebagai tanggapan terhadap kampanye antirokok dan isu bahaya rokok terhadap kesehatan, Balittas telah menyilangkan Prancak-95 untuk menurunkan kandungan nikotinnya. Pada tahun 2004 diperoleh dua varietas yang dapat dilepas, yaitu Prancak N-1 (Keputusan Menteri Pertanian Nomor 320/Kpts/ SR.120/5/2004) dan Prancak N-2 (Keputusan Menteri Pertanian No-mor 321/ Kpts/SR.120/5/2004). Kandungan nikotin Prancak N-1 dan Prancak N-2 lebih rendah dari Prancak-95 dan mutunya lebih tinggi. Deskripsi tembakau Madura Varietas Prancak 95, Prancak N1 dan Prancak N2 selengkapnya adalah sebagai berikut:
-
Prancak-95 (dilepas tahun 1997)
- Komoditas : Tembakau Madura
- Habitus tanaman : seperti kerucut, bila dipangkas berbentuk silindris.
- Tinggi tanaman : 60 – 80 cm
- Jumlah daun : 14–18 lembar
- Bentuk daunnya : oval agak sempit
- Duduk daun : Tegak membentuk sudut lancip.
- Produktivitas : 804 kg rajangan/ha,
- Indeks mutu : 57
- Kadar nikotin : rata-rata 2,13%
- Aroma : Harum dan gurih
- Tahan terhadap penyakit lanas (Phytophthora nicotianae var. nicotianae)
- Ekologi : Varietas ini lebih sesuai untuk lahan kering, di daerah pegunungan dan tegalan. Dinas Perkebunan Kabupaten Pamekasan dan Sumenep mulai menangkarkan benih sebar Prancak-95 pada tahun 1996 dan 1997. Benih sebar yang dihasilkan dibagikan kepada pedagang bibit sehingga bibit yang dipasarkan berasal dari sumber benih yang jelas. Produktivitas Prancak-95 di tingkat petani berkisar antara 0,45–0,8 ton/ha, tergantung jenis lahan dan pengelolaan tanaman oleh petani. Saat ini penggunaan Prancak-95 diperkirakan mencapai 50–60% dari total areal tembakau madura, tersebar di Kabupaten Sumenep, Pamekasan, dan sebagian Sampang.
Deskripsi Varietas prancak – Prancak 95 di Purwodadi
-
PRANCAK N-1 (dilepas tahun 2004)
- Komoditas : Tembakau Madura
- Nomor Galur : 93/2.
- Asal : Persilangan Prancak-95 x Ismir
- Spesies : Nicotiana tabacum L.
- Habitus : Kerucut.
- Tinggi (cm) : 46,7 + 8,98.
- Panjang ruas (cm) : 5,8 cm.
- Warna batang : hijau muda.
- Bulu batang : Halus agak rapat.
- Jumlah daun (lembar) : 13,01 + 1,88.
- Sudut daun pada batang : tegak (50o).
- Ujung daun : Runcing
- Tepi daun : agak bergelombang.
- Permukaan daun : rata, halus.
- Tebal daun : sedang.
- Warna daun : hijau muda.
- Filotaksi : 3/8 berputar kekiri.
- Tangkai daun : duduk, tidak bertangkai.
- Sayap daun : lebar.
- Telinga daun : lebar, tidak memeluk batang.
- Panjang daun (cm) : 31,2 + 4,03.
- Lebar daun (cm) : 16,0 + 2,02.
- Bentuk daun : bulat telur (ovatus).
- Indeks daun : 0,513.
- Umur berbunga (hari) : 57,56 + 2,63.
- Warna mahkota bunga : merah muda.
- Warna kepala putik : hijau muda.
- Warna kepala sari : hijau muda.
- Bentuk buah : bulat telur.
- Warna biji : coklat.
- Hasil rajangan (ton/ha) : 0,892 + 0,227.
- Indeks mutu : 62,45 + 11,14.
- Kadar nikotin (%) : 1,76 + 0,38.
- Indeks tanaman : 60,07 + 22,09.
- Ketahanan terhadap penyakit:
- Lanas : moderat tahan.
- PRANCAK N-2 (dilepas tahun 2004)
- Komoditas : Tembakau Madura Nomor Galur : 90/1.
- Asal : Prancak – 95 x Ismir
- Spesies : Nicotiana tabacum L.
- Habitus : kerucut.
- Tinggi (cm) : 42,50 + 8,71.
- Panjang ruas (cm) : 5,8 cm.
- Warna batang : hijau muda.
- Bulu batang : halus.
- Jumlah daun (lembar) : 13,01 + 1,88.
- Sudut daun pada batang : tegak (50 o)
- Ujung daun : runcing.
- Tepi daun : agak bergelombang.
- Permukaan daun : rata, halus.
- Tebal daun : sedang.
- Warna daun : hijau muda.
- Filotaksi : 3/8 berputar kiri.
- Tangkai daun : duduk, tidak bertangkai.
- Sayap daun : lebar.
- Telinga daun : lebar, tidak memeluk batang.
- Panjang daun (cm) : 26,50 + 0,95.
- Lebar daun (cm) : 15,40 + 0,92.
- Bentuk daun : bulat telur (ovatus)
- Indeks daun : 0,581.
- Umur berbunga (hari) : 55,89 + 2,33.
- Warna mahkota bunga : merah muda.
- Warna kepala putik : hijau muda.
- Warna kepala sari : hijau muda.
- Bentuk buah : bulat telur.
- Warna biji : cokelat.
- Hasil rajangan (ton/ha) : 0,789 + 0,238.
- Indeks mutu : 68,52 + 9,33.
- Kadar nikotin (%) : 2,00 + 0,62.
- Indeks mutu : 56,07 + 19,00.
- Ketahanan terhadap penyakit :
- Lanas : tahan
- Prancak M1 (dilepas tahun: 2000)
- Status: Non Komersial Tidak ada data
Deskripsi Varietas prancak N1 dan N2 di Madura
Tembakau Bojonegoro
Bojonegoro adalah salah satu kabupaten di Jawa Timur yang mempunyai sejarah Panjang tentang tembakau di Indonesia. Sudah bukan rahasia, ribuan hektare lahan tembakau di Bojonegoro, Jawa Timur telah menghidupi banyak petani setempat. Tembakau Virginia Flue Cured (VFC) dan tembakau rajangan Jawa di Bojonegoro yang memiliki kualitas ekspor makin diminati petani. Luas penanaman kedua jenis tembakau tersebut bisa mencapai puluhan ribu hektar.
Pada masa jayanya, petani Bojonegoro banyak menanam tembakau Virginia Varietas DB 101, K326 dan C176. Ketiga jenis tembakau tersebut pada awalnya adalah tembakau flue cured yang harus dikeringkan dengan pemanasan di dalam open (Curing Barn). Karena satu dan lain hal, Saat ini jenis tembakau Virginia tersebut sudah mulai berubah bentuknya menjadi tembakau rajangan yang dikeringkan dengan sinar matahari.
Disamping itu, ada tembakau rajangan asli Bojonegoro yang merupakan tembakau jawa. Pemerintah sudah mulai memurnikan varietas tembakau tersebut dan memberi nama Varietas Bojonegoro 1. Deskripsi Varietas Bojonegoro 1 adalah sebagai berikut:
- BOJONEGORO 1 (Tahun : 2005)
- Komoditas : Tembakau Virginia Rajangan
- Nomor Seleksi : T-45/T-65.
- Asal : Desa Talun, Kec Sumberejo, Bojonegoro.
- Metode pemuliaan : Seleksi individu.
- Species : Nicotiana tabacum.
- Tipe : Virginia Rajangan.
- Habitus : Piramid.
- Tinggi tanaman (cm) : 147,123 + 2,13.
- Ruas Batang/Internode : Rapat.
- Warna batang : Hijau kekuningan.
- Bulu batang : Berbulu.
- Jumlah daun (lembar) : 27, + 1,12.
- Sudut daun : Tegak.
- Ujung daun : Meruncing.
- Tepi daun : Berombak.
- Permukaan daun : Berploi.
- Tebal daun : Tebal.
- Warna daun : Hijau kekuningan.
- Pilotaksis : 2/5 berputar ke kiri.
- Tangkai daun : Duduk.
- Sayap (cm) : Sempit berploi (2,57).
- Telinga (cm) : Lebar (2,57 5,14).
- Panjang daun (cm) : 67,26 – 2,781.
- Lebar daun (cm) : 31,15 – 2,001.
- Bentuk daun : Lonjong.
- Umur berbunga (hst) : 52 – 55.
- Warna mahkota bunga : Merah muda.
- Warna kepala sari : Hijau (Male sterile).
- Produksi krosok (t/ha) : 3,11 + 0,527.
- Indek mutu : 85,34 + 3,724.
- Indek tanaman : 288,53 + 13,012.
- Kadar nikotin : 2,657 + 0,473.
- Kadar tar : -.
- Nilai keseimbangan gula nikotin : -.
- Ketahanan terhadap penyakit:
- TMV (Tobacco Mosaic Virus) : Tahan
- PVY (Potato Virus Y) : Rentan
- BS (Black shank) : Agak tahan
- RK (Root knot nematodes) : Rentan
- BW (Bacterial Wilt) : Agak tahan
Tembakau Kasturi
Tembakau kasturi adalah tembakau krosok lokal Voor Ogs (VO) yang dikembangkan di daerah Jember dan Bondowoso. Tembakau kasturi mempunyai ciri khas rasa yang gurih, aroma harum dan impact yang tinggi karena kadar nicotin yang tinggi. Tembakau kasturi digunakan sebagai bahan campuran (blending) untuk produksi rokok kretek. 88,64% dari total produksi nasional tembakau kasturi dikonsumsi dalam negeri sebagai bahan baku rokok keretek sedangkan 11,36% diekspor dengan label Besuki VO. Hampir semua pabrik rokok kretek besar seperti Gudang Garam, Sampoerna, dan Djarum adalah konsumen terbesar tembakau krosok kasturi.
Pada awalnya para petani menanam tembakau kasturi varietas lokal sehingga keseragaman tanaman di lahan sangat rendah. Dalam upaya memperbaiki varietas local yang ada maka dilakukan pemuliaan tanaman tembakau Kasturi Sejak tahun 1997. Program seleksi terhadap varietas lokal tersebut menghasilkan dua varietas tembakau kasturi yang sudah dilepas pada tahun 2006, yaitu Varietas Kasturi 1 dan Varietas Kasturi 2 berdasarkan SK Mentan No: 132/Kpts/SR.120/2/ 2007 dan No: 133/Kpts/SR.120/2/2007. Saat ini luas areal penanaman kedua varietas tembakau kasturi tersebut pada dua daerah pengembangan mencapai lebih dari 5.000 ha, dengan rata-rata produktivitas di tingkat petani mencapai 1.000 kg krosok/ha.
Deskripsi Tembakau Kasturi – Jember 2017
- KASTURI 1 (Tahun: 2007)
- Komoditas : Tembakau Kasturi
- Habitus : kerucut
- Tinggi tanaman (cm) : 71,9
- Ruas batang/ internode : rapat
- Warna batang : hijau
- Bulu batang : berbulu rapat
- Jumlah Daun (lembar) : 17,7
- Sudut daun : tegak
- Ujung daun : meruncing
- Tepi daun : licin
- Permukaan daun : rata
- Ketebalan daun : tebal
- Warna daun : hijau
- Pilotaksis : 2/5 berputar ke kiri
- Tangkai daun : duduk
- Sayap : lebar licin (lebih 2,57 cm)
- Telinga : lebar
- Panjang (cm) : 52,38
- Lebar daun (cm) : 26,08
- Bentuk daun : lonjong
- Indeks daun : 0,486
- Umur Berbunga (hst) : 66
- Warna mahkota bunga : merah muda
- Warna kepala sari : krem
- Bentuk buah : bulat telur
- Warna biji : cokelat
- Umur panen terakhir (hst) : 87
- Produksi rajangan kering : 1,75 ton/ha
- Indeks mutu : 81,75
- Indeks tanaman : 140,35
- Kadar nikotin : 3,21 %
- Status : Non Komersial
- KASTURI 2 (dilepas tahun 2007)
- Komoditas : Tembakau Kasturi
- Habitus : kerucut
- Tinggi tanaman (cm) : 74,5 cm
- Ruas batang/internode : rapat
- Warna batang : hijau
- Bulu batang : berbulu rapat
- Jumlah daun (lembar) : 17,7
- Sudut daun : tegak
- Ujung daun : meruncing
- Tepi daun : licin
- Permukaan daun : rata
- Ketebalan daun : tebal
- Warna daun : hijau
- Pilotaksis : 2/5 berputar ke kiri
- Tangkai daun : duduk,
- Sayap daun : lebar licin
- Telinga daun : lebar
- Panjang daun (cm) : 51,68 cm
- Lebar daun (cm) : 27,35 cm
- Bentuk daun : lonjong
- Indeks daun : 0,529
- Umur berbunga(hst) : 60,4
- Warna mahkota bunga : merah muda
- Warna kepala sari : krem
- Bentuk buah : bulat telur
- Warna biji : cokelat
- Umur panen terakhir (hst) : 87
- Produksi rajangan kering : 1,77 ton/ha
- Indeks mutu : 82,40
- Indeks tanaman : 144,23
- Kadar nikotin :54%.
- Status : Non Komersial
Deskripsi Varietas Kasturi 1 dan kasturi 2 di Jember
Sumber: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat dan http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/?p=18899
*****
Related:
Deskripsi 7 Varietas Tembakau Rajangan, Deskripsi 7 Varietas Tembakau Rajangan di Jatim, Deskripsi Varietas Tembakau Rajangan, Deskripsi Tembakau Rajangan Madura, Deskripsi Varietas Tembakau Rajangan Prancak, Deskripsi Varietas Tembakau Prancak, Deskripsi Varietas Tembakau Rajangan Bojonegoro, Deskripsi Tembakau Bojonegoro, Deskripsi Tembakau Krosok Kasturi, Deskripsi Tembakau Kasturi, Deskripsi Tembakau Jember, Tembakau Kasturi Jember, Tembakau Jember, Tembakau Madura, Tembakau Bojonegoro
Leave a Reply